Friday, May 2, 2008

ATTENTION TRANCES (Setiap Hari Setiap Orang Ter-Hypnosis)

Beberapa hari yang lalu, pada sebuah pesta pernikahan keluarga saya, diakhir acara saya iseng-iseng menawarkan kepada sepupu untuk bermain kekuatan pikiran. Saat itu masih banyak keluarga yang lagi duduk-duduk santai, menikmati istirahat mereka setelah pesta pernikahan usai. Dan salah satu keluarga saya yang ada saat itu adalah tante saya (istri dari saudara kandung Bapak saya).


Tante saya ini sebelumnya tidak percaya dengan hypnosis, dan bahkan tidak begitu percaya akan kemampuan saya. Nah, ketika saya iseng-iseng menawarkan permainan kekuatan pikiran kepada sepupu saya ini, tante saya ini tiba-tiba menawarkan dirinya untuk menjadi subjek permainan kekuatan pikiran. Sepertinya dia sudah tahu bahwa saya akan mencoba meng-hypnosis dirinya, sehingga ia menawarkan dirinya untuk menguji kemampuan hypnosis saya. Maka dengan senang hati pun saya bermain kekuatan pikiran dengan tante saya tersebut.


Langkah pertama saya adalah membawa pikirannya ke dalam kondisi hypnosis ringan (light trance/alpha). Dengan sebuah teknik induksi cepat, saya berhasil membuat kedua jarinya (jari telunjuk dan jari jempol) menjadi lengket. Saat itu pun ia menjadi kaget luar biasa karena ternyata kedua jarinya menjadi sangat lengket. Saat itu pulalah ia mengalami ATTENTION TRANCES, dan semua keluarga besar saya pun mengalami ATTENTION TRANCES (Trans Perhatian). Tanpa mereka semua sadari, saya berhasil menyedot perhatian mereka kepada saya, dan ini membuat kredibilitas saya di mata mereka menjadi meningkat.


Bukan hanya kedua jari tante saya menjadi lengket, saya bahkan melangkah lebih jauh lagi hingga membuat ia mengalami medium trance. Begitu saya membuat segalanya normal kembali, maka saat itulah tante saya percaya 100% plus kepada hypnosis dan kemampuan saya. Selama ini ia mengira bahwa hypnosis itu semacam ilmu magic atau gendam. Ia mengira bahwa saya menggunakan mantra tertentu untuk membuatnya melupakan namanya, dan ia mengira bahwa ia kehilangan kesadaran pada saat di hypnosis. Setelah mengalami sendiri kondisi trans (ter-hypnosis), ia menjadi yakin dan percaya bahwa hypnosis itu tidak seperti yang ia duga sebelumnya.


Hebatnya lagi, tante saya termasuk orang yang ahli dalam menularkan keyakinan dirinya akan sesuatu. Jika ia mengatakan bahwa sesuatu itu bagus, maka dapat dipastikan keluarga besarnya pun akan mengalami ATTENTION TRANCES (Trans Perhatian). Dan pada saat itu, keluarga besar saya yang hadir ketika itu mengalami ATTENTION TRANCES kepada saya.


Kehebatan tante saya dalam membangkitkan ATTENTION TRANCES kepada keluarganya menjadi terbukti, ketika saya bertemu lagi dengan tante saya beberapa hari kemudian, pada acara syukuran wisuda keluarga saya. Banyak keluarga yang hadir ketika itu menjadi sadar akan kemampuan saya dan bahkan ada yang minta untuk dibuat kedua jarinya menjadi lengket. Dan saya berhasil melakukannya lagi.


Sesuatu yang fantastis pun kemudian terjadi, yaitu ketika saya meminta tante saya lagi untuk mengalami kondisi trans, dan kali ini saya mengajaknya untuk masuk dalam kondisi very deep trance (profound somnambulism). Karena ia pernah dihypnosis sebelumnya, maka ia pun setuju dan ia berhasil masuk ke dalam kondisi meditatif dan khusyu’. Ia merasa tenang dan damai. Begitu keluar dari kondisi itu, ia berhasil lagi membuat semua orang yang hadir mengalami ATTENTION TRANCES. Ia mengatakan bahwa ia menjadi merasa tenang. Ia bahkan mengatakan bahwa sebelumnya ia sedikit mengalami tegang dan sakit di sekitar kepala, tetapi setelah mengalami very deep trance, ia menjadi tenang, pikiran menjadi jernih, dan menjadi sangat nyaman. Dari kejadian itu salah seorang keluarga yang mengalami ATTENTION TRANCES meminta saya untuk membantu dirinya menghilangkan gangguan sulit tidur yang dialaminya.


Istilah ATTENTION TRANCES merupakan hasil inspirasi saya ketika membaca buku Joe Vitale yang berjudul: Buying Trances. Benar kata Joe bahwa setiap orang selalu berada dalam kondisi trans. Hanya saja setiap orang berada dalam kondisi trans sadar (Waking Trance). Joe Vitale mendefenisikan Trans Sadar sebagai berikut: “Trans Sadar adalah pemusatan perhatian. Anda terfokus pada sesuatu di depan Anda sehingga mengabaikan hampir semua hal yang lain.” ATTENTION TRANCES dapat kita artikan sebagai suatu cara untuk mengajak perhatian setiap orang menuju ke perhatian tertentu yang kita harapkan.


Mata Anda tetap terbuka dan Anda tetap sadar, tetapi Anda mengalami penyempitan fokus. Maka pada saat itulah Anda mengalami trans ringan atau trans sadar. Ketika seorang suami asyik membaca koran, maka pada saat itulah ia mengalami trans sadar karena ia bahkan tidak mendengar panggilan berkali-kali dari istrinya. Seseorang yang begitu asyik merokok, ia sadar bahwa ia lagi merokok tetapi ia tidak sadar sudah berapa kali ia mengangkat tangannya untuk menghisap rokok atau sudah berapa batang rokok yang ia hisap. Anda yang suka nonton film horor, begitu Anda hanyut dalam alur cerita film, maka Anda sudah tidak sadar lagi bahwa Anda berteriak atau memeluk orang di sebelah Anda karena ketakutan.


Nah, setiap orang selalu berada dalam kondisi ini. Setiap orang selalu hanyut dalam pikiran mereka masing-masing. Setiap hari setiap orang sibuk. Mereka semua sibuk dengan kondisi pikiran mereka masing-masing. Mereka sibuk dengan pekerjaan dan masalahnya masing-masing. Setiap orang sangat sempurna dalam kondisi trans mereka dengan memainkan peran mereka masing-masing dalam kehidupan. Kita berpikir bahwa kita adalah direktur, penulis, sales, orang tua, atau apapun peran kita dalam kehidupan.


Saya pernah berbincang-bincang dengan seorang kepala sekolah di sebuah SMA terkenal di Makassar. Ketika saya mulai memperhatikan dengan serius topik pembicaraannya, maka seketika itu juga ia mengalami trans sebagai orangtua yang mendidik anak-anak didik di sekolahnya. Nah, setiap orang selalu mengalami trans dalam kesibukan pikiran, masalah, dan peran mereka masing-masing dalam kehidupan ini.


Jika Joe Vitale mengarahkan kondisi trans ini dalam topik penjualan dan pemasaran, maka lahirlah buku Joe yang berjudul “Buying Trances”. Setelah membaca buku Joe tersebut, saya mencoba melihat hal ini lebih luas lagi sehingga terinspirasi untuk menyebut istilah ATTENTION TRANCES.


Seperti cerita saya di atas, pada dasarnya kita bisa membuat semua orang mengarahkan perhatiannya kepada kita. Seorang anak yang sering diremehkan di keluarga besarnya, dapat membuat keluarganya menjadi ATTENTION TRANCES ketika ia berhasil menjadi pengusaha sukses dan kaya raya. Saya pernah mengikuti seminar Andrie Wongso. Terdapat dua istilah menarik yang membuat semua orang dalam ruangan menjadi ATTENTION TRANCES kepada Andrie Wongso, yaitu “SDTT” dan “Sukses adalah Hak Saya”. Andrie Wongso mulai memperkenalkan diri sebagai seorang “SDTT”, Sekolah Dasar Tidak Tamat, namun kenyataannya ia berhasil menjadi pengusaha sukses. Maka saat itulah ia menyebutkan istilah yang menjadi platform-nya: Sukses Adalah Hak Saya. Anda bisa bayangkan bagaimana semua orang dalam ruangan itu mengalami ATTENTION TRANCES. Semua orang kemudian menjadi begitu tertarik untuk mempelajari kiat-kiat dari Andrie Wongso.


Secara jujur saya baru terinspirasi melahirkan istilah ATTENTION TRANCES ketika membaca buku Joe Vitale. Sebenarnya, tanpa saya sadari, saya telah melakukan ATTENTION TRANCES, dan bahkan mungkin Anda pun sering melakukannya. Sebagai contoh, Joe Vitale membuat pembaca mengalami ATTENTION TRANCES dengan mengirimkan naskah bukunya kepada beberapa orang terkenal untuk diberi testimoni. Adalah betul bahwa buku-buku Joe Vitale sangat bagus, namun kata Joe: “Saya ingin persepsi bahwa buku itu bagus muncul terlebih dahulu”.


Tanpa sadar saya telah meniru yang dilakukan oleh Joe Vitale. Saya menulis sebuah buku yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, yang berjudul: The Secret of Attractor Factor dan diberi testimoni yang luar biasa, bahkan diberi kata pengantar oleh seorang pakar Mind Technology, Bapak Adi W. Gunawan. Coba anda perhatikan sebuah petikan kata pengantar dari Bapak Adi W. Gunawan berikut ini: “Buku ini berbeda dengan buku-buku sukses dan buku yang mengulas The Law of Attraction yang ada. Baik itu buku yang ditulis penulis luar negeri maupun penulis lokal. Buku ini tidak saja mampu menjelaskan dengan jelas dan cermat proses di balik bekerjanya LOA namun juga mampu mengulasnya dengan saintifik dan dibalut dengan nuansa filsafat timur dan spiritual yang kental dan membumi.”


Anda pun sebenarnya telah melakukan ATTENTION TRANCES dalam kehidupan Anda sehari-hari, walau mungkin Anda tidak menyadari bahwa hal tersebut disebut dengan ATTENTION TRANCES. Anda pada dasarnya telah mengusik trans seseorang dan menarik perhatian orang tersebut menuju hal tertentu yang Anda harapkan. Oleh sebab itu, saya sangat menganjurkan Anda segera membeli buku Joe Vitale yang telah diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, buku Joe Vitele yang berjudul: Buying Trances.