Wednesday, July 30, 2008

WORKSHOP THE SECRET OF ATTRACTOR FACTOR

Setelah sukses pada acara Seminar dan Launching Buku THE SECRET OF ATTRACTOR FACTOR, maka Gulshani Center kini mengadakan lagi sebuah Workshop yang luar biasa.

Workshop ini bukan hanya membahas tentang cara meningkatkan kekuatan attractor factor (daya tarik-menarik) kita, tetapi juga mengupas tentang makna DUALISME yang terdalam.

Workshop ini dilaksanakan pada:

Sabtu-Minggu, 16-17 Agustus 2008
Pukul 08.00 - 18.00 wita
Tempat: Hotel Denpasar (Nusa Dua Room, Lt. 3) Makassar
Maksimal peserta 30 orang
Fee: Rp 1,2 juta,- per orang
EB sebelum 10 Agustus 2008: Rp 1 juta,- per orang

Harga tersebut sudah termasuk:
1 buah buku The Secret of Attractor Factor (terbitan Gramedia Pustaka Utama)
1 buah modul eksklusif
1 buah CD brainwave untuk alpha state

Bonus: 1 buah CD brainwave untuk menyeimbangkan pikiran dan tubuh

Informasi hubungi:
Bapak Anshar: 0819 339 47699, 0411-534 3579
Ibu Yayuk, 0852 559 75 909

Monday, July 14, 2008

MENGAPA ALAM SEMESTA BERSIFAT “DUALISME”

Anda mungkin pernah mendengar ying dan yang, hitam dan putih, baik dan jahat, kaya dan miskin, adil dan zalim, siang dan malam, dan sifat-sifat lainnya yang terlihat seperti berlawanan. Benarkah kedua sifat tersebut berlawanan? Dan mengapa Tuhan menciptakan alam semesta dengan sifat-sifat yang terkesan berlawanan itu? Mari kita membahasnya satu per satu.


SUBSTANSI DAN AKSIDENT


Saya sendiri berpendapat bahwa kedua sifat tersebut pada dasarnya tidak berlawanan, dan tidak berbeda sama sekali. Saya mohon Anda jangan protes dulu, karena apa yang akan kita bahas ini masih agak panjang!


Sebelumnya saya ingin bertanya kepada Anda? Boleh kan! Menurut Anda siang dan malam itu berlawanan dan berbeda? Ataukah keduanya pada dasarnya sama? Untuk membantu Anda menganalisis, maka sebelum Anda menjawabnya, cobalah untuk menjawab pertanyaan berikut ini: Adakah sumber dari siang? Anda mungkin menjawab, Ada, yaitu matahari. Karena mataharilah sehingga siang hari itu tercipta. Nah sekarang, adakah sumber dari malam? Maksud saya adalah adakah sesuatu yang ketika sesuatu itu ada maka malam akan tercipta? Ataukah sesungguhnya malam itu adalah ketika matahari menjauhi sisi lain dari bumi?


Mari kita perjelas hal ini dengan melihat antara terang dan gelap. Adakah sumber terang? Anda mungkin menjawab, Ada, yaitu matahari atau bola lampu. Nah, bagaimana dengan gelap? Adakah sumber bagi gelap? Di mana dengan adanya sumber tersebut maka gelap itu menjadi ada. Ataukah gelap itu adalah ketika menjauh dari sumber terang.


Saya yakin dan percaya bahwa Anda akan setuju dengan saya bahwa tidak ada sumber dari malam (gelap). Sesungguhnya yang ada hanyalah satu sumber saja, yaitu sumber terang (siang). Ketika Anda berada di bawah titik lampu yang menyala, maka Anda akan semakin kelihatan; dan begitu Anda menjauhi titik lampu tersebut Anda akan semakin tidak kelihatan. Dengan kata lain, sesungguhnya antara “dualisme” itu adalah ketunggalan. Kita sebagai manusia yang memandangnya seolah-olah berbeda. Yang ada hanyalah satu sumber saja, yaitu cahaya (terang, siang, adil, kaya, dan lain-lain). Sumber dari segala sumber cahaya ini yang sering disebut dengan Tuhan. Ada juga yang menyebutnya Alam Semesta, dan sebutan-sebutan lainnya.


Perbedaan yang seolah-olah terlihat adalah ketika seseorang menjauhi sumber cahaya, maka dia akan berada dalam kondisi gelap, zalim, miskin, dan lain-lain. Adanya kesamaan sumber ini, yang membuat “dualisme” itu pada dasarnya sama. Dalam filsafat, dualisme itu disebut dengan Substansi dan Aksident. Substansi didefenisikan sebagai adanya sesuatu dengan membutuhkan subjek, sedangkan aksident didefenisikan sebagai adanya sesuatu yang tidak membutuhkan subjek. Adanya terang karena membutuhkan subjek, yaitu matahari; sedangkan adanya gelap tidak membutuhkan subjek, karena gelap terjadi ketika menjauhi sumber terang tersebut.


Hal ini juga menyiratkan bahwa ketika seseorang semakin dekat dengan Tuhan, maka ia akan menjadi semakin bahagia, semakin positif, semakin optimis, dan pandai bersyukur. Inilah, menurut saya, sebuah jalan untuk mencapai kesuksesan yang holistik. Kesuksesan yang bukan hanya bertumpu pada uang, tapi juga bertumpu pada semua aspek yang membuat kita sebagai manusia menjadi sempurna. Dengan kata lain, semakin dekat seseorang dengan Tuhan, maka semakin sukseslah ia secara holistik, semakin kuatlah kekuatan vibrasinya, semakin kuatlah ia dalam memanfaatkan law of attraction.


Begitu juga sebaliknya, ketika seseorang menjauhi sumber dari segala sumber cahaya, maka semakin zalim, semakin serakah, semakin takut dengan keadaan, dan semakin tidak bahagia. Ia mungkin mampu meraih sukses, tapi kesuksesan yang ia raih hanyalah kesuksesan yang berada pada satu atau beberapa sisi saja. Ia mungkin memiliki banyak uang, tapi apakah ia bahagia? Apakah ia memiliki rumah tangga yang harmonis? Apakah ia merasa senang dan puas dengan apa yang telah dimiliki? Apakah ia bisa bersyukur dengan kekayaannya saat ini?


Nah, kenapa Alam Semesta ini bersifat “dualisme”? Adakah pelajaran yang diperoleh dari kedua sifat yang seolah-olah berbeda ini? Untuk menjawabnya, lihatlah buku saya yang membahasnya dengan panjang lebar, yang berjudul:


THE SECRET OF ATTRACTOR FACTOR

Mengetahui Rahasia Law of Attraction Untuk Mendapatkan Apapun Yang Anda Inginan


Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Thursday, July 10, 2008