Tuesday, May 29, 2007

Kesuksesan Justru Terletak di Usia Dini


Anggapan bahwa kesuksesan anak itu diukur saat ia sudah kuliah atau bekerja ternyata keliru. Awal kesuksesan justru terjadi di usia dini, terutama di usia 0-5 tahun.

"Anak sering bertanya, bermain, aktif, mau bergaul adalah tanda anak akan sukses," kata tokoh pendidikan Arief Rachman dalam seminar guru TK yang diselenggarakan oleh majalah anak Mombi di Jakarta, Selasa (20/6).

Sayangnya, belum semua orangtua menyadari hal itu. Hingga kini pemerintah pun belum sepenuhnya memberikan perhatian pada pendidikan anak usia dini. Padahal pembentukan sebuah bangsa bergantung pada pendidikan dini anak-anaknya. "Negara-negara yang jelek, bisa dipastikan pendidikan TK-nya tidak beres," kata Arief.

Selain pelayanan pendidikan pada anak usia dini belum optimal, kesibukan orangtua juga jadi salah satu penyebab tidak terpantaunya pendidikan anak- anak mereka. Orangtua juga sering tidak realistis menempatkan harapan pada anaknya tanpa melihat kemampuan si anak. Banyak orangtua yang terlalu mengikuti tren dari luar tanpa melihat kekuatan anak. Selain itu, sikap sekuler orangtua, manajemen rumah tangga yang bersifat sementara dan bukan sebuah penyelesaian mendasar, serta mendangkalnya hubungan hati anak dan orangtua menjadi kesalahan yang tak disadari dan ikut mengganggu perkembangan anak.

Salah satu efek yang paling mencolok di Indonesia adalah tingginya angka korupsi. Menurut aktivis Unicef ini, korupsi terjadi karena sejak kecil anak disuguhi penyalahgunaan tata krama. "Korupsi adalah pelanggaran etika, bukan pelanggaran logika. Korupsi juga tidak melanggar estetika," kata Arief. Maka, pendidikan etika dan estetika sangat penting sejak bayi. (WSI)


Sumber: KOMPAS

No comments:

Post a Comment