Friday, May 25, 2007

MEMBERI DAN MENERIMA

Salah seorang teman Nasrudin Hoja suka sekali mengumpulkan uang. Ia cepat menjadi kaya, namun memiliki sifat kurang terpuji yaitu kikir.

Suatu hari si kikir bepergian dengan teman-temannya, termasuk Nasrudin. Tatkala melewati tepian sungai, si kikir terpeleset dan jatuh tercebur. Semua temannya berlarian untuk menolong, seorang diantaranya membungkuk sambil mengulurkan tangan “Ayo, berikan tanganmu. Nanti engkau kutarik ke atas”. Si kikir diam saja, ia tak mau mengulurkan tangannya untuk ditolong.

Seorang temannya yang lain melakukan hal serupa, dan si kikir tetap saja tidak mau memberikan tangannya untuk ditolong.

Kini giliran Nasrudin datang, ia membungkuk ke tepian sungai “Terimalah tanganku ini kawan, aku akan mengangkatmu naik ke atas sungai”. Kali ini si kikir bergegas mengulurkan tangannya. Ia diangkat dari sungai dengan keadaan kuyup.

Teman-temannya bingung melihat ulah Nasrudin. “Ah, kalian seperti tak mengerti watak teman kita ini,” kata Nasrudin sambil tersenyum.

Jika kalian berkata ‘Berikan!’ kepadanya, pasti ia akan diam dan tak mau mengulurkan tangannya. Coba kalian berkata ‘Terimalah wahai kawanku!’, pasti ia akan segera mengulurkan tangannya. Apa kalian semua lupa ia kan sangat kikir.”

Si kikir dengan muka cemberut bergegas pergi meninggalkan Nasrudin dan teman-temannya.

No comments:

Post a Comment