Monday, June 11, 2007

Anak, Cinta, dan Pengayaan Lingkungan


Cinta adalah resep paling penting dalam pendidikan anak-anak

- Profesor Marian Diamond -

Pertama-tama saya ingin mengajak Anda untuk mengikuti laporan penelitian yang dikemukan oleh Gordon Dryden dan Dr Jeannette Vos, dalam Revolusi Cara Belajar. Berikut ini adalah petikan laporannya:

Para peneliti membuktikan bahwa 50 persen kemampuan belajar Anda ditentukan dalam empat tahun pertama. Dan Anda membentuk 30 persen yang lain sebelum mencapai usia delapan tahun.

Ini tidak berarti bahwa Anda menyerap 50 persen pengetahuan, 50 persen kebijaksanaan, atau 50 persen kecerdasan pada ulang tahun keempat. Namun, ini berarti bahwa dalam empat tahun pertama itu, Anda membentuk jalur-jalur belajar utama di dalam otak Anda. Hal-hal lain yang Anda pelajari sepanjang hidup Anda akan dibangun di atas dasar tersebut. Anda juga menyerap sejumlah besar informasi dalam empat tahun pertama itu. Dan seluruh pembelajaran berikutnya akan terbentuk dari dasar tersebut.

Penjelasan ini memberikan gambaran pada kita, bahwa betapa pentingnya pendidikan usia dini. Pertanyaan sederhana yang dapat kita ajukan adalah: bagaimana pendidikan usia dini tersebut?

Mari kita ikuti penjelasan Profesor Marian Diamond berikut:

Dengan membedah otak manusia yang dikirim dari kamar mayat terdekat, dia memulai dengan bagian dasarnya. “Area kecil ini disebut dengan medulla,: jelasnya. “ia mengatur detak jantung dan proses respirasi, jadi ia sangatlah penting bagi kehidupan. Panjangnya hanya beberapa inci, dan sama panjang dengan yang dimiliki otak simpanse. :Namun, kapasitas medulla pada manusia berkembang tiga kali lipat daripada simpanse.

“Di sebelahnya adalah serebelum. Secara harfiah maknanya ‘otak kecil’. Ia bertanggung jawab dalam proses koordinasi dan keseimbangan. Dan baru akhir-akhir inilah kita menemukan betapa pentingnya ia dalam proses belajar dan berbicara.”

Lalu dia mengangkat bagian atas otak, bagian yang tampak seperti kenari raksasa yang berkerut-kerut: cortex. “Jika ini tidak terlipat, luasnya akan menjadi seperempat meter persegi.” Mengapa ia dilipat? “Ya, kami yakin ia telah berkembang selama lebih dari ribuan abad. Pada dasarnya, untuk melalui kanal kelahiran manusia, bagian otak ini harus melipat dirinya sendiri.” Menurut banyak ilmuwan, otak mengembangkan kapasitasnya seiring dengan turunnya nenek moyang kita dari pohon, mulai berjalan tegak, belajar menggunakan api, mulai menggunakan dan membuat alat, dan belajar berbicara.

Professor Diamond, ilmuwan yang membedah otak Einstein, mengatakan: “Anda akan menemukan bagian yang terakhir berevolusi dari otak tepat di belakang kening anda: lobus frontal. Ini sangat penting bagi kepribadian anda, untuk perencanaan ke depan, untuk pengurutan ide-ide. Bagian inilah yang paling membedakan manusia modern dengan nenek moyangnya.”

Di bagian belakang dia menunjuk area tepat di belakang kening. “Karena saya sedang berbicara pada anda sekarang, bagian otak saya yang inilah yang bekerja. Kami menyebutnya area pengendali ucapan (motor speech area). Agar memahami kata-kata saya (sambil menunjuk area lain pada otak bagian depan), bagian-otak pendengar inilah yang memegang peranan.”

Kita semua tahu bahwa kita tidak memproses penglihatan melalui mata saja. Profesor Diamond menunjuk pada bagian belakang kepalanya. “Anda akan menemukan cortex visual di belakang ini. Ketika bagian ini terkena benturan, anda seperti melihat bintang-bintang. Anda menggetarkan cortex visual anda.”

Sambil membedah otak tersebut, dia menjelaskan setiap bagian: area yang menggerakkan lengan, tungkai, dan jari-jari; bagian yang mengendalikan perasaan, rasa sakit, temperatur, sentuhan, tekanan, dan pendengaran.

Dan ketika sampai pada sistem limbik, Profesor Diamond mulai mengungkapkan rahasia yang lebih dalam: bagian otak yang berurusan dengan ketakutan, kemarahan, emosi, seksualitas, cinta, gairah. Kelenjar pituitari yang memproduksi hormon. Kemampuan otak untuk menunjukkan dan menghentikan rasa sakit. Dan cara otak yang sangat ajaib dalam mengirim pesan-pesan dalam dirinya dan di seluruh tubuh: pesan-pesan yang secara terus-menerus mengubah impuls-impuls listrik menjadi aliran-aliran kimiawi. Bagi Dr. Diamond, seluruh elemen ini benar-benar membuktikan adanya potensi besar otak manusia yang belum dimanfaatkan sepenuhnya.

Kami bertanya kepadanya, pesan apa yang akan dia sampaikan mengenai masalah otak jika dia dapat berbicara secara pribadi dengan setiap orang di bumi ini. Jawabannya jelas dan ringkas, “Saya akan memberi tahu mereka tentang betapa dinamisnya otak mereka, serta kenyataan bahwa otak dapat berubah pada usia berapa pun, sejak lahir sampai akhir kehidupan. Otak dapat berubah secara positif jika dihadapkan pada lingkungan yang diberi rangsangan. Sebaliknya, otak dapat menjadi negatif jika tidak diberi rangsangan.”

Penjelasan ini sebagai bukti bahwa otak akan semakin berkembang jika diberi banyak rangsangan. Mari kita lihat lagi penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan saraf Fred Gage dan rekan-rekannya di The Salk Institute for Biological Studies di Lajolla, California. Mereka menempatkan bayi-bayi tikus dalam dua kelompok: kelompok pertama pada sangkar-sangkar laboratorium yang biasa, dan kelompok kedua pada lingkungan yang “diperkaya” dengan anak-anak tangga, roda-roda yang berputar, makanan baru, dan banyak interaksi sosial. Dua bulan kemudian, tikus yang sudah “remaja” ini mengalami penelitian otak yang menggunakan obat pelacak untuk mendeteksi sel-sel otak baru. Menurut Dr. Gage, peneliti menghitung setiap sel dalam hipocampus dari kedua kelompok tikus. Tikus-tikus yang tumbuh dalam sangkar biasa mempunyai 270.000 neuron pada setiap belahan hipocampus. Dengan sangat menakjubkan, tikus yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh permainan, memiliki 50.000 sel otak lebih banyak pada setiap belahan hipocampus. Artinya lingkungan yang penuh rangsangan menambahkan 20 persen lebih banyak sel otak, yang ditempatkan secara strategis dalam memori dan pusat belajar otak mereka!

Selain memperkaya lingkungan yang merangsang pertumbuhan otak, Profesor Diamond memperkenal sebuah konsep tentang pendidikan. Konsep tersebut bertemakan: Setiap orang mengajari seseorang yang lain. Profesor Diamond percaya bahwa seorang anak TK sekalipun dapat belajar menjadi seorang guru. Dia bertanya, “Mengapa kita menghabiskan 12 hingga 15 tahun hanya untuk diajari? Apa yang dipelajari pada hari pertama sekolah bukan hanya dapat dibagi dengan sesama teman sekolah, tetapi juga dengan orang tua.” Jadi, sebagai orang tua, yang perlu dilakukan adalah banyak mendengarkan penjelasan anak atas apa yang telah diperolehnya di sekolah. Bukan dengan memberikan banyak perintah dan ceramah tambahan, sehingga membuat anak semakin bosan.

Hal penting lainnya yang sangat mendukung adalah memberikan cinta dan kasih sayang yang tulus. Ini seperti hukum sebab akibat, dimana ketika kita memberikan cinta dan kasih sayang yang tulus, maka kita pun akan mendapatkan cinta dan kasih sayang, serta perkembangan yang baik dari mereka. Begitu pun sebaliknya. Anda tentu masih ingat dengan pepatah: apa yang kita tanam, itu yang kita tuai.

Dalam penelitian ilmiah, cinta yang tulus dalam mendidik dapat kita lacak pada penelitian yang dilakukan Profesor Robert Rosenthal dari Universitas Harvard:

Pada tahun ajaran baru, seorang kepala sekolah memanggil guru untuk diberikan pengarahan. Guru tersebut diberi kehormatan dan kesempatan untuk mengajar di kelas pilihan. Kelas ini berisi anak-anak dengan tingkat kecerdasan di atas rata-rata. Tentu saja guru tersebut sangat senang mengajar kelas ini. Dan pada akhir semester dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar. Ternyata memang para murid itu mencapai hasil jauh di atas rata-rata. Dan sang guru tentu sangat bangga dengan prestasi ini. Berarti ia telah mengajar dengan baik sekali.

Setelah melihat hasil evaluasi yang sangat baik, guru tersebut lalu diberitahu bahwa sebenarnya murid di kelas pilihan itu adalah murid yang prestasinya biasa-biasa saja dan malah cenderung agak rendah. Selain itu mayoritas anak di kelas itu sebenarnya masuk dalam kategori anak bermasalah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi murid berbanding lurus dengan tingkat ekspektasi (pengharapan) guru. Dalam penilaian saya, cinta dan kasih sayang yang tulus akan menumbuhkan harapan yang positif dalam membantu perkembangan anak.

Sebagai penutup, saya akan memberikan 10 prinsip dasar yang didasarkan pada ribuan riset dalam mengasuh anak:

  1. Apa yang Anda lakukan sangatlah berpengaruh
  2. Anda tak bisa terlalu mencintai
  3. Libatkan diri dalam kehidupan anak Anda
  4. Sesuaikan pola pengasuhan Anda agar pas bagi anak Anda
  5. Buat peraturan dan tentukan batasan
  6. Bantu menumbuhkan kemandirian anak Anda
  7. Bersikaplah konsisten
  8. Hindari disiplin yang keras
  9. Jelaskan peraturan dan keputusan Anda
  10. Perlakukan anak Anda dengan hormat

No comments:

Post a Comment