Thursday, February 28, 2019

BELAJARLAH MENDENGARKAN KEJERNIHAN HATI

Pada kebanyakan manusia, hampir semua yang terlintas di pikiran dan hatinya selalu berkaitan dengan segala hal di luar dirinya. Baik itu berupa pekerjaan, keluarga, uang, impian, manusia lainnya, peristiwa, dan jabatan serta benda-benda. Semua itu adalah hal-hal di luar diri kita dan yang sering dipikirkan serta dirasakan efek perasaannya di hati.

Jika semakin kuat ikatan emosional kita dengan sesuatu yang di luar diri kita tersebut, maka semakin intens pula dipikirkan dan dirasakan. Galau sering terjadi akibat memikirkan hal-hal di luar dirinya. Begitu pula ketika merasa senang, terjadi ketika memikirkan sesuatu di luar dirinya atau sesuatu di luar dirinya tersebut terjadi sesuai dengan apa yang dipikirkan dan harapkan.

Pada akhirnya, lintasan pikirannya pun sangat dipengaruhi oleh hal-hal di luar dirinya. Termasuk berbagai perasaannya pun bergantung pada hal-hal di luar dirinya. Perubahan apapun yang terjadi di luar dirinya, maka akan mempengaruhi pikiran dan perasaannya.

Karena kondisi ini terlalu sering terjadi, maka akhirnya bersifat otomatis. Ia tak lagi bisa mengontrol pikirannya, melainkan justru dikontrol oleh pikirannya sendiri. Itu karena pikirannya otomatis berubah-ubah, bergantung pada perubahan apapun di luar dirinya. Dan karenanya juga membuat perasaannya pun berubah-ubah secara otomatis.

Dalam kondisi yang ekstrem, pikiran yang bergerak otomatis dan sangat kuat terikat secara emosional pada hal-hal di luar dirinya, bisa mengakibatkan lahirnya kecemasan intens. Kondisi ini bisa mengakibatkan diri menjadi susah tidur dan hidup tak tenang. Ada juga yang bahkan hingga pada kondisi depresi, skizofrenia, dan gangguan jiwa lainnya.

Suara hati yang muncul bukan lagi dari kejernihan hati, melainkan akibat dari keterikatan yang begitu kuat dengan hal-hal di luar dirinya. Jadi jangan heran, jika kondisi otomatis ini melahirkan kehampaan, bergerak laksana zombie, hingga mengidap gangguan kejiwaan.

Dengan melihat dan merasakan fenomena ini, maka sudah seharusnyalah kita mengambil waktu sejenak dan merenung. Jangan biarkan otak dan hati semuanya diisi oleh berbagai hal di luar diri. Jangan biarkan pikiran dan perasaan kita berubah-ubah bukan atas kontrol kesadaran diri. Jangan biarkan pikiran dan hati kita terikat kepada berbagai hal di luar diri.

Belajarlah untuk mengontrol semua pikiran dan perasaan yang melintas, dengan cara membiarkan kejernihan hati yang berbicara. Karena sesungguhnya kejernihan hati senantiasa memberikan ilham kepada diri kita, namun seringkali suara itu tak terdengar diakibatkan oleh keributan suara-suara pikiran dan hati yang sumbernya berasal dari luar diri kita.

Hal ini bukan berarti kita mesti berhenti memikirkan hal-hal di luar diri kita; melainkan landasan memikirkan berbagai hal di luar diri adalah dari kejernihan hati. Belajarlah untuk mengikat diri kepada Sang Pemberi Kejernihan Hati, agar kejernihan hati inilah yang menjadi pemandu dalam memikirkan berbagai hal di luar diri kita.

No comments:

Post a Comment