Saturday, April 21, 2007

PERJALANAN TERTINGGI

Seandainya saja aku bisa menghentikan satu hati dari kepedihan,

aku tak akan merasa hidup dalam kesia-siaan;

Seandainya aku dapat meringankan beban suatu kehidupan,

atau meredakan kepedihan,

atau membantu seekor Burung Murai yang pingsan,

kembali ke sarangnya,

aku tak akan hidup dalam kesia-siaan.

- Emily Dickinson -

Ingat! Anda (kita semua) adalah partisipan dalam kehidupan ini. Kita mestinya selaras dengan alam dengan hanya memiliki satu misi utama: membantu kelancaran dan kecepatan proses alam semesta untuk menuju ke arah yang lebih baik. Seperti kita menanam sebuah benih, tanpa kita pun benih tersebut akan bisa tumbuh dengan sendirinya. Namun dengan adanya kita, maka kita bisa membantu kelancaran proses tumbuhnya.

Karena masih banyak syarat-syarat yang belum kita ketahui untuk mengkreasikan sesuatu, maka ini menjadi alasan utama kita untuk selalu belajar. Menemukan syarat-syarat dalam proses belajar adalah suatu cara yang utama untuk membantu diri kita sendiri untuk tumbuh dan pada saat yang sama pula kita berbagi dengan orang lain dan alam semesta untuk bersama-sama tumbuh menuju kesempurnaan yang mungkin kita raih. Disinilah inti dari perjalanan hidup. Sebuah perjalanan tertinggi yang dapat kita lakukan, yaitu senantiasa membantu diri sendiri dan orang lain serta alam semesta untuk tumbuh mencapai kesempurnaan yang mungkin kita raih. Dengan kata lain, perjalanan tertinggi hidup ini adalah ketika kita berpartisipasi dalam alunan alam semesta dengan niat untuk membantu kelancaran proses seluruh makhluk untuk mencapai kesempurnaannya. Saya menyebut hal ini sebagai perjalanan, karena hidup adalah sebuah perjalanan panjang. Dan ketika perjalanan Anda telah sampai pada titik pencerahan, maka perjalanan terakhir (tertinggi) yang mesti Anda lakukan adalah membantu – semaksimal mungkin – orang lain untuk mencapai pencerahan mereka masing-masing. Anda senantiasa menolong dan membantu orang lain dan alam semesta.

Ibarat mendaki sebuah gunung. Ketika Anda berada di puncak gunung tersebut, maka Anda akan merasakan sensasi dan kebahagiaan yang luar biasa. Namun, perjalanan mendaki gunung tidak lantas berhenti sampai di situ, karena perjalanan selanjutnya adalah ketika Anda “turun kembali” untuk mengajak sebanyak mungkin orang untuk merasakan apa yang telah Anda rasakan. Dan hal ini akan melahirkan kebahagiaan tersendiri bagi Anda. Perjalanan ini akan terus berlanjut, karena ada begitu banyak orang yang bisa kita ajak untuk melihat pemandangan dari atas puncak gunung tersebut.

Dan tahukah Anda, apa “pekerjaan” Tuhan yang paling mulia dan terbesar? “Melayani”. Benar. Tuhan senantiasa dan setiap saat “melayani” alam semesta ini dengan memberikan bantuan yang kita semua butuhkan untuk tumbuh mencapai titik sempurna yang mungkin kita raih. Tuhan memberikan apapun bagi kita dan alam semesta ini. Jadi, adalah hal yang sangat angkuh jika kita tidak berusaha meniru “pekerjaan” Tuhan tersebut. Kita belajar untuk proses tumbuhnya diri kita dan secara otomatis pula kita membantu yang lain untuk tumbuh. Inilah bentuk perjalanan tertinggi manusia. Dan perjalanan ini adalah sebuah bentuk perjalanan panjang, yang takkan berhenti walau kita sudah meninggal. Karena anak cucu kita akan melanjutkan perjalanan ini, hingga terbentuk suatu kesempurnaan tertinggi yang dapat diraih.

No comments:

Post a Comment